Mampukah Sang Ular Besi Menembus Genangan Air di Lintasannya?

    Halo teman-teman, apa kabarnya hari ini? Semoga teman-teman selalu dalam kondisi sehat lahir dan batin yak :). Pada postingan kali ini, mimin akan membawakan konten trainducation yang ke 4 tentang kemampuan kereta api dalam menerjang banjir yang terjadi di lintasannya. 


KA 136S Dharmawangsa yang memutar via Purwokerto - Solo akibat banjir di petak Stasiun semarang Tawang - Staisun Alas Tua beberapa waktu lalu
Dokumentasi pribadi 


    Seperti yang kita dengar akhir-akhir ini, banjir telah meluluh-lantahkan berbagai infrastruktur di daerah terdampak banjir, tak terkecuali rel kereta api. Dalam kurun waktu tahun 2021 yang baru berjalan 2 bulan saja, sudah terjadi 2 kali banjir yang melumpuhkan rel kereta api di jaringan pulau jawa, 2 kali tersebut terbagi menjadi 2 titik yaitu petak jalan antara Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Alas Tua yang berada di lintas utara jawa dan petak jalan antara Stasiun Lemah Abang - Stasiun Kedungedeh. Yang paling baru, terjadi banjir di petak jalan Lemah Abang - Kedungedeh yang mengakibatkan lumpuhnya perjalanan kereta api dari maupun tujuan Daop 1 Jakarta. Lalu tentunya muncul pertanyaan dari teman-teman semua, apakah kereta api tidak mampu menerjang banjir? padahal kereta api kan besar dan kuat? Secara teori, mampu atau tidaknya kereta api menembus banjir dipengaruhi oleh 3 hal yaitu jenis lokomotif diesel, tinggi genangan di atas kop rel serta kondisi rel saat terendam air banjir.

KA Ambarawa Ekspres melintasi petak jalan antara Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Alastua yang pada tanggal 5 Februari lalu terendam banjir dan mengakibatkan perjalanan lintas utara dialihkan melalui lintas tengah 
Dokumentasi Pribadi 

    Yang pertama, jenis lokomotif diesel yang digunakan untuk menerjang genangan air sangat berpengaruh terhadap kemampuan kereta api dalam menerjang genangan air di lintas. Lokomotif diesel secara general terbagi menjadi 2 jenis yaitu diesel elektrik dan diesel hidrolik. Diesel elektrik merupakan jenis lokomotif diesel yang kekuatannya bertumpu pada sistem kerja traksi motor lokomotif. Diesel hidrolik merupakan jenis lokomotif diesel yang kekuatannya bertumpu pada sistem kerja hidrolis mekanis lokomotif. Diantara kedua lokomotif tersebut, sistem diesel hidrolik memiliki kemampuan menerjang banjir yang jauh lebih baik ketimbang diesel elektik. Ini disebabkan diesel hidrolik memiliki sistem kerja yang minim komponen kelistrikan. Bertolak belakang dengan diesel elektrik yang sistem kerja mesinnya hampir didominasi oleh kelistrikan, apabila dipaksa menerjang banjir diatas batas toleransi maka akan mengakibatkan konsletnya traksi motor yang terletak di bogie lokomotif


CC300 merupakan salah satu lokomotif jenis diesel hidrolik yang beroperasi di Indonesia, saat ini CC300 terbatas hanya  dimiliki oleh Kementrian Perhubungan
Foto oleh Mas Amin Priono 

    Faktor yang mempengaruhi selanjutnya adalah tinggi genangan di atas kop rel. Kop rel menjadi batasan dari genangan air di rel. Kop rel sendiri adalah adalah permukaan atas pada suatu batang rel. Kop rel dianggap sebagai ambang batas kereta berjalan normal apabila terjadi genangan air. menurut peraturan yang berlaku di Indonesia, batas toleransi maksimal genangan air di atas kop rel adalah 7,5 cm. Batas toleransi maksimal tersebut juga merupakan batas maksimal rata-rata lokomotif di Indonesia mampu melewati rintangan jalan berupa genangan air.  Untuk melewatinya pun, masinis harus berkordinasi dengan Pusat Kendali dan petugas JJ setempat untuk memastikan lintasan bebas dari rintangan lainnya yang dapat membahayakan perjalanan kereta api serta berjalan dengan kecepatan terbatasa. Apabila ketinggian air sudah melebihi batas maksimal toleransi, biasanya lokomotif diesel hidrolik yang mampu menerjang banjir hingga ketinggian 50cm akan dikerahkan ke TKP  guna mengevakuasi apabila terdapat rangkaian kereta api yang terjebak di tengah lintas.



Genangan air yang sudah melebihi batas toleransi maksimal di Stasiun Semaramg Tawang
Foto oleh Jundi Adi Alifian via Tim Bayangan

    Yang ketiga adalah kondisi rel ketika terkena sapuan banjir.   Kondisi rel sangat mempengaruhi dizinkan atau tidaknya kereta untuk melintas saat terdapat genangan air di lintasan. Apapun keadaanya, rel tetap merupakan bagian terpenting dalam kereta api itu sendiri. Kondisi rel yang buruk dapat mengancam keselamatan kereta api yang akan melintas. Hal yang paling sering terjadi saat terjadi banjir di lintasan kereta adalah terjadinya gogosan pada balast atau batu kricak rel. Ini terjadi akibat batu kricak terbawa aliran arus banjir yang deras. Akibat dari gogosan sendiri adalah rel gantung tanpa ada penopang dibawahnya, sehingga kereta api tidak mungkin dapat melintasi rel tersebut.

Gogosan yang terjadi di petak Stasiun Lemah Abang - Stasiun Kedungedeh akibat banjir
Foto oleh Januar Paradita via Tim Bayangan 


    Ada banyak bahaya yang mengintai apabila kereta api memaksa berjalan di atas genangan air tanpa adanya kordinasi dengan petugas di lapangan. Apabila air banjir sampai mengenai traksi motor lokomotif diesel elektrik, maka traksi motor akan mengalami kerusakan bahkan muncul percikan api yang dapat menyebabkan kebakaran pada mesin lokomotif. Masinis juga dilarang untuk menerjang genangan air apabila kehilangan pandangan terhadap lintasan yang akan di lalui, hal ini tentunya sangat masuk akal karena biasanya air banjir membawa benda-benda besar seperti potongan besi atau lumpur yang dapat menutupi lintasan kereta api. 


Mesin Perawatan Jalan Rel atau yang akrab disapa MPJR, mesin yang diandalkan oleh KAI dalam perbaikan rel yang rusak akibat terjangan banjir
Dokumentasi Pribadi 


    Keselamatan perjalanan kereta api merupakan hal yang paling diutamakan dalam setiap kejadian di lintasan, sehingga semua aspek-aspek yang mendorong terjadinya peristiwa yang mengancam keselamatan perjalanan kereta api harus di antisipasi oleh stakeholder terkait. Sesuai dengan jargon PT.KAI “Everyday  is safety day, safety has no holiday”, genangan air tidak dapat dianggap sebagai suatu kejadian kecil dan diabaikan bergitu saja, karena seperti yang sudah mimin tuliskan di atas, genangan air dapat mengakibatkan kerusakan mesin lokomotif hingga anjlognya rangakaian KA akibat masinis tidak dapat melihat secara jelas kondisi lintasan saaat terapat genangan air. Semoga informasi yang mimin sampaikan di atas dapat mengobati rasa penasaran teman-teman tentang kereta dan banjir, sampai jumpa di konten-konten berikutnya.

Komentar

Postingan Populer